Minggu, 14 Maret 2010

Laut Selatan dan Rip Current

Pantai selatan sangat sering menelan korban. Banyak sudah korban yang tenggelam, terseret arus ke laut. Masyarakat mempercayai adanya penguasa laut selatan yaitu Nyi Roro Kidul. Mereka menganggap bahwa mereka yang hanyut terbawa arus, berarti dijadikan budak oleh Nyi Roro Kidul. Itulah pandangan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah pantai selatan. Kali ini saya tidak akan membahas tentang Laut Selatan dengan legenda Nyi Roro Kidulnya. Tapi, pada kesempatan ini saya akan membahas tentang bagaimana karakter pantai di laut selatan (diambil contoh pantai Parangtritis) dan banyaknya korban jiwa yang terseret arus di pantai selatan.

Banyaknya korban yang tenggelam di pantai parangtritis secara kondisi fisik pantainya bisa dijelaskan secara logis sebagai berikut. Pertama tama perhatikan gambar berikut.



Gambar tersebut adalah foto udara dari pantai Parangtritis, dimana Paangtritis terlihat dari atas. Terlihat digambar garis pantai Parangtritis yang bergelombang membentuk gelombang. Membentuk tanjung dan teluk yang beriringan. Dan perhatikan juga riak gelombang di setiap teluk. Terlihat bahwa riak gelombang yang berada di depan teluk teluk, riak gelombangnya menjorok kea rah laut lepas. Inilah yang disebut arus meretas pantai atau dikenal dengan sebutan rip current. Arus inilah yang berbahaya. Karena arus ini berkekuatan berkali kali lipat dari arus arus balik ke laut biasanya. Karena arus ini merupakan akumulasi dari beberapa arus yang akan berbalik kembali menuju laut lepas. Untuk lebih jelasnya tentang rip current, bisa dilihat dibawah ini.



Gambar diatas menjelaskan skema terjadinya rip current. Syarat terjadinya rip current adalah adanya sebuah teluk besar atau sebuah teluk yang diapit oleh dua tanjung seperti gambar tersebut. Gelombang yang datang dari laut lepas menuju pantai, akan dipantulkan oleh dinding dinding tanjung. Kemudian arus arus ini akan saling bertemu dan terakumulasi di suatu titik. Kemudian akumulasi dari beberapa arus ini akan bergerak kembali ke tengah laut dalah massa yang tidak seperti arus biasa. Dengan tenaga yang lebih besar maka arus ini akan dengan mudah menarik orang yang berenang di daerah tersebut. Rip current sendiri biasanya bukan merupakan arus permukaan. Artinya, arus ini merupakan arus dasar laut. Arus ini kembali ke laut lepas menggunakan jalur bawah, dibawah arus yang datang menuju pantai. Sehingga selain berbahaya dengan tenaganya yang berkali kali lipat dari arus biasa, arus ini juga berbahaya karena arus ini akan menyedot orang yang berenang di daerahnya ke dalam laut. Setelah berada di kedalaman, baru arus ini akan bergerak kebali ketengah laut.

Tetapi pada kenyataannya tidak sesederhana seperti yang dijelaskan diatas. Mungkin di daerah yang memiliki teluk yang diapit dua tanjung, tidak terjadi rip current ini. Tetap sebaliknya, didaerah tanpa dua tanjung, bisa saja rip current ini terbentuk. Banyak faktor faktor lain yang perlu diperhitungkan, seperti arah datangnya arus laut, kondisi dari pantai itu sendiri, dan lainnya.

Ini hanya sedikit pengetahuan tentang rip current, arus laut yang berbahaya. Semoga dengan sesuatu yang sedikit ini bisa berguna bagi anda.

0 Tanda Mata:

Posting Komentar