Pada posting kali ini saya akan sedikit menceritakan tentang sebuah peninggalan sejarah yang ada di dekat tempat tinggal saya. Sebuah peninggalan dari zaman penjajahan Belanda. Peninggalan tersebut berupa sebuah jembatan gantung. Jembatan gantung Duwet, itu namanya. Warga setempat juga sering menyebutnya dengan nama Kretek Gantung. Jembatan gantung itu sendiri terletak di atas aliran sungai progo. Terletak di dusun duwet.
Jembatan ini menghubungkan antara Dusun Duwet dan Dusun Gutekan. Dusun Duwet terletak di Desa Banjarhajo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Dusun Gutekan berada di Des Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jembatan ini dibangun pada masa penjajahan Belanda untuk mempermudah akses transportasi dari kedua daerah. Jembatan gantung ini disebut-sebut sebagai jembatan gantung tertua.
Jembatan sejenis juga terletak di jalan Wates daerah Klangon, sebelah timur Sentolo. Dengan ukuran yang lebih besardan umur yang lebih muda. Tetapi sekarang sudah tidak digunakan lagi. Sudah dibangun 2 jembatan baru untuk menunjang transportasi di jalan Wates. Jembatan gantung Duwet sendiri sampai sekarang masih dugunakan. Hanya saja yang bisa diperbolehkan melewatinya hanya roda dua dan pejalan kaki. Bila kita berjalan kaki, kita akan merasakan sensasi goyangan ketika mencapai tengah jembatan.
Jembatan ini dianugerahi dan dijadikan sebagai cagar budaya pada bulan November tahun 2008 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Namun sekarang jembatan gantung itu terancam runtuh. Ada satu tali penahan dari baja yang terlepas pada bulan Oktober 2009 lalu. Waega sudah melapor ke kepala desa yang kemudian di teruskan ke Pemerintah DIY. namun sampai sekarang belum ada prerbaikan yang dilakukan. Padahal pada sisi utaranya, yaitu yang terletak di dusun Duwet, tebing Sungai Progo mulai runtuh karena terkikis aliran sungai progo. Aliran sisi utara memang lebih deras karena lokasinya yang dekat dengan arah sungai yang berbelok.
Pemerintah menghimbau untuk sebisa mungkin menghindari untuk melewati jembatan gantung tersebut. Khususnya untuk para pengendara sepeda motor. Untuk para pengendara sepeda motor disarankan untuk memutar melewati jembatan Ancol. Untuk memutar, perjalanan akan bertambah jauh sekitar 6 km. Dan waktu tempuh akan bertambah sekitar 10-15 menit. Tetapi para pengendara sepeda sepeda motor tidak mengindahkan perintah tersebut, karena selain jarak yang lebih jauh, kondisi jalan di Ancol juga dalam kondisi yang rusak.
Jembatan sejenis juga terletak di jalan Wates daerah Klangon, sebelah timur Sentolo. Dengan ukuran yang lebih besardan umur yang lebih muda. Tetapi sekarang sudah tidak digunakan lagi. Sudah dibangun 2 jembatan baru untuk menunjang transportasi di jalan Wates. Jembatan gantung Duwet sendiri sampai sekarang masih dugunakan. Hanya saja yang bisa diperbolehkan melewatinya hanya roda dua dan pejalan kaki. Bila kita berjalan kaki, kita akan merasakan sensasi goyangan ketika mencapai tengah jembatan.
Jembatan ini dianugerahi dan dijadikan sebagai cagar budaya pada bulan November tahun 2008 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Namun sekarang jembatan gantung itu terancam runtuh. Ada satu tali penahan dari baja yang terlepas pada bulan Oktober 2009 lalu. Waega sudah melapor ke kepala desa yang kemudian di teruskan ke Pemerintah DIY. namun sampai sekarang belum ada prerbaikan yang dilakukan. Padahal pada sisi utaranya, yaitu yang terletak di dusun Duwet, tebing Sungai Progo mulai runtuh karena terkikis aliran sungai progo. Aliran sisi utara memang lebih deras karena lokasinya yang dekat dengan arah sungai yang berbelok.
Pemerintah menghimbau untuk sebisa mungkin menghindari untuk melewati jembatan gantung tersebut. Khususnya untuk para pengendara sepeda motor. Untuk para pengendara sepeda motor disarankan untuk memutar melewati jembatan Ancol. Untuk memutar, perjalanan akan bertambah jauh sekitar 6 km. Dan waktu tempuh akan bertambah sekitar 10-15 menit. Tetapi para pengendara sepeda sepeda motor tidak mengindahkan perintah tersebut, karena selain jarak yang lebih jauh, kondisi jalan di Ancol juga dalam kondisi yang rusak.