Kelompok aktivis lingkungan Greenpeace menuduh situs-situs internet seperti Facebook, Apple, Microsoft, dan Google memberikan kontribusi pada pemanasan global.Alasannya, situs-situs terkemuka itu menggunakan energi dari pembangkit listrik dengan bahan bakar batu bara untuk mendukung operasional pusat data layanan internet mereka.
Pernyataan tersebut terungkap dalam laporan Greenpeace berjudul 'Make IT Green: Cloud Computing and its Contribution to Climate Change'. Melalui laporan tersebut, Greenpeace memperingatkan bahwa pusat data raksasa komputasi awan, termasuk Google, Facebook, Microsoft, Yahoo, dan lainnya sebagian besar mendapat tenaga dari batu bara, faktor pendorong pemanasan global.
Seperti dikutip dari laman PC Advisor, 1 April 2010, Greenpeace menuduh perusahaan-perusahaan terkemuka itu belum cukup berusaha untuk mengganti sumber energi pusat data. Pasalnya, mereka bisa menggunakan sumber energi alternatif atau setidaknya mendorong dilakukannya perubahan kebijakan.
Sebelum laporan ini dirilis, Greenpeace melontarkan kritik terhadap Facebook karena membeli listrik untuk pusat data custom-built pertama dari perangkat yang menggunakan lebih banyak batu bara dibanding datacenter lainnya di Amerika Serikat.
Datacenter di Prineville, Oregon, tersebut akan membeli sumber energi dari Pacific Power. Greenpeace juga membuat group di Facebook, menuntut agar situs pertemanan itu berhenti menggunakan sumber energi batu bara.
Laporan Greenpeace mengklaim Apple, Facebook, Microsoft, Yahoo, dan Google juga akan membangun pusat data baru yang kembali bergantung pada batu bara. Greenpeace meminta agar perusahaan-perusahaan itu membangun pusat data di area di mana mereka bisa mendapat energi listrik dari sumber tergantikan.
Namun Greenpeace, dalam laporan tersebut, juga memuji Yahoo karena membangun datacenter di dekat Buffalo, New York, yang akan menggunakan sumber listrik hidro.
lihat di : Islamic.Net
Seperti dikutip dari laman PC Advisor, 1 April 2010, Greenpeace menuduh perusahaan-perusahaan terkemuka itu belum cukup berusaha untuk mengganti sumber energi pusat data. Pasalnya, mereka bisa menggunakan sumber energi alternatif atau setidaknya mendorong dilakukannya perubahan kebijakan.
Sebelum laporan ini dirilis, Greenpeace melontarkan kritik terhadap Facebook karena membeli listrik untuk pusat data custom-built pertama dari perangkat yang menggunakan lebih banyak batu bara dibanding datacenter lainnya di Amerika Serikat.
Datacenter di Prineville, Oregon, tersebut akan membeli sumber energi dari Pacific Power. Greenpeace juga membuat group di Facebook, menuntut agar situs pertemanan itu berhenti menggunakan sumber energi batu bara.
Laporan Greenpeace mengklaim Apple, Facebook, Microsoft, Yahoo, dan Google juga akan membangun pusat data baru yang kembali bergantung pada batu bara. Greenpeace meminta agar perusahaan-perusahaan itu membangun pusat data di area di mana mereka bisa mendapat energi listrik dari sumber tergantikan.
Namun Greenpeace, dalam laporan tersebut, juga memuji Yahoo karena membangun datacenter di dekat Buffalo, New York, yang akan menggunakan sumber listrik hidro.
lihat di : Islamic.Net
1 Tanda Mata:
mantap...
Posting Komentar